Jaringan Sosial Antar Lembaga dalam Mendorong Pembentukan dan Pengembangan BUMDes di Desa Nanggerangjaya Kabupaten Kuningan: Pendekatan Teori Jaringan Sosial
DOI:
https://doi.org/10.59066/jspk.v2i1.1379Keywords:
Jaringan sosial, BUMDes, Kolaborasi Kelembagaan, Teori Jaringan SosialAbstract
Penelitian ini membahas peran jaringan sosial antar lembaga dalam mendorong proses pembentukan dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Nanggerangjaya, Kabupaten Kuningan. Melalui pendekatan teori jaringan sosial, studi ini menyoroti bagaimana hubungan antar aktor seperti pemerintah desa, pengelola BUMDes, kelompok tani, lembaga keuangan, dan tokoh masyarakat membentuk struktur kolaboratif yang memengaruhi efektivitas kelembagaan desa. Data dikumpulkan melalui metode kualitatif dengan teknik wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas dan kualitas relasi antar lembaga berdampak signifikan terhadap kemampuan BUMDes dalam mengakses sumber daya, membangun kepercayaan, dan mencapai keberlanjutan. Selain itu, posisi strategis dalam jaringan, seperti kemampuan menjadi penghubung antara institusi yang tidak terhubung langsung, menjadi faktor penting dalam memperkuat kapasitas BUMDes. Penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan kelembagaan desa tidak hanya ditentukan oleh faktor internal, tetapi juga oleh dinamika sosial eksternal yang bersifat timbal balik dan berbasis kepercayaan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Sosiologi Pendidikan Kolaboratif

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.