Tinjauan Implementasi Kebijakan dan Faktor Penghambat Penanggulangan Perdagangan Anak di Kepolisian Resor Gorontalo Kota
Main Article Content
Abstract
Perdagangan anak merupakan bentuk kejahatan kemanusiaan yang terus meningkat dan menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di wilayah hukum Polresta Gorontalo Kota. Fenomena ini tidak hanya merendahkan harkat dan martabat anak, tetapi juga mengancam masa depan generasi muda serta menimbulkan dampak fisik, psikologis, dan sosial yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya penanggulangan tindak pidana perdagangan anak yang dilakukan oleh kepolisian di wilayah tersebut, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat efektivitas penanggulangan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif, di mana data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan aparat kepolisian, korban, pelaku, serta observasi dan dokumentasi di Satreskrim dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Gorontalo Kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya penanggulangan dilaksanakan secara sistematis melalui pendekatan pre-emtif (sosialisasi ke masyarakat dan sekolah), preventif (patroli dan pengawasan di lokasi rawan), serta represif (penyidikan, penangkapan, dan penuntutan pelaku). Namun, efektivitas upaya tersebut masih terkendala oleh rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaporan kasus, keterbatasan anggaran, lemahnya koordinasi antarlembaga, serta trauma dan ketakutan korban yang menghambat proses penegakan hukum. Penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, masyarakat, dan lembaga sosial, serta perlunya peningkatan edukasi hukum dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sebagai strategi pencegahan yang berkelanjutan.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.